KANGEN - DEWA 19
"Kangen" adalah sebuah lagu yang dibawakan oleh band Indonesia, Dewa 19. Lagu ini termasuk dalam album pertama mereka, "Dewa 19," yang dirilis pada tahun 1992. "Kangen" adalah salah satu lagu paling terkenal dari Dewa 19 dan sering dianggap sebagai salah satu lagu cinta ikonik di Indonesia.
- Struktur Lagu : Lagu ini memiliki struktur yang umum ditemukan dalam musik pop, yaitu intro, verse, chorus, bridge, dan outro.
- Melodi dan Harmoni : Melodi lagu ini cukup sederhana dan mudah diingat, dengan progresi akor yang emosional dan mendukung lirik yang menyentuh.
- Instrumen : Lagu ini didominasi oleh gitar akustik, keyboard, dan vokal. Terdapat juga elemen drum yang memberikan ritme yang stabil.
- Vokal : Vokal yang disampaikan oleh Once Mekel, vokalis Dewa 19 pada saat itu, memiliki karakteristik yang kuat dan emosional, sangat cocok dengan tema lagu.
Lagu "Kangen" menceritakan tentang perasaan rindu yang mendalam terhadap seseorang yang dicintai. Liriknya menggambarkan kerinduan yang begitu kuat sehingga setiap momen terasa kosong tanpa kehadiran orang tersebut. Pesan utama dari lagu ini adalah tentang kerinduan dan betapa sulitnya merasakan jarak dari orang yang dicintai.
- Keberhasilan Artistik : "Kangen" berhasil menangkap emosi kerinduan dengan sangat baik, baik melalui lirik maupun melodi. Penggunaan instrumen dan aransemen yang sederhana namun efektif membuat lagu ini mudah diingat dan disukai banyak orang.
- Pengaruh Budaya : Sebagai salah satu lagu ikonik dari Dewa 19, "Kangen" memiliki pengaruh besar dalam budaya pop Indonesia. Lagu ini sering dinyanyikan kembali oleh berbagai penyanyi dan menjadi salah satu lagu wajib dalam konser Dewa 19.
- Kritik : Tidak banyak kritik negatif terhadap lagu ini, karena secara umum diterima dengan baik oleh pendengar dan kritikus musik. Namun, beberapa mungkin menganggapnya terlalu sederhana dalam struktur musik.
Secara keseluruhan, "Kangen" adalah lagu yang kuat secara emosional dan musikal, yang telah meninggalkan jejak mendalam dalam industri musik Indonesia.
Jauhar Fahri Akmal
19
XI-1

Komentar
Posting Komentar